Kamis, 08 Oktober 2015

MEKANIKA TEKNIK (1)




MEKANIKA TEKNIK
  
Mekanika adalah ilmu yang mempelajari dan meramalkan kondisi benda diam atau bergerak akibat pengaruh gaya yang bereaksi pada benda tersebut.

Mekanikan dibedakan:
1.  Mekanika benda tegar (mechanics of rigid bodies) 
2.  Mekanika benda berubah bentuk  (mechanics of deformable)
3.  Mekanika fluida (mechanics of fluids)

Mekanika benda tegar:
  Statika         : mempelajari benda dalam keadaan diam.
  Dinamika     : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.

Pada benda tegar tidak pernah benar-benar tegar, melainkan tetap mengalami deformasi akibat beban yang diterima tetapi umumnya deformasi kecil, sehingga tidak mempengaruhi kondisi keseimbangan atau gerakan struktur yang ditinjau  maka diabaikan.

Fokus Mekanika Teknik  (I):
Mempelajari benda tegar dalam keadaan diam 

Prinsip Dasar (6 hukum utama)
1.  Hukum Paralelogram 
-       Dua buah gaya yang bereaksi pada suatu partikel, dapat digantikan dengan satu gaya (gaya resultan) yang diperoleh dengan menggambarkan diagonal jajaran genjang dengan sisi kedua gaya tersebut.
-       Dikenal juga dengan Hukum Jajaran Genjang

2.   Hukum Transmisibilitas Gaya)
-       Kondisi keseimbangan atau  gerak suatu benda tegar tidak akan berubah jika gaya yang bereaksi pada suatu titik diganti dengan gaya lain yang sama besar dan arahnya tapi bereaksi pada titik berbeda, asal masih dalam garis aksi yang sama.
-       Dikenal dengan Hukum Garis Gaya

3.   Hukum I Newton :
-       Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel sama dengan nol (tidak ada gaya), maka partikel diam akan tetap  diam dan atau partikel bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
-       Dikenal dengan Hukum Kelembaman

4.   Hukum II Newton :
-       Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel tidak sama dengan nol partikel tersebut akan memperoleh  percepatan sebanding dengan besarnya gaya resultan dan dalam arah yang sama dengan arah gaya resultan tersebut.
-       Jika F diterapkan pada massa m, maka berlaku:
 
           Î£ F = m . a

5.   Hukum III Newton :
Gaya aksi dan reaksi antara benda  yang berhubungan mempunyai besar dan garis aksi yang sama, tetapi arahnya berlawanan.
    
Aksi  =   Reaksi


6.   Hukum Gravitasi Newton :
Dua partikel dengan massa M dan m akan saling tarik menarik yang sama dan berlawanan dengan gaya F dan F’ , dimana besar F dinyatakan dengan :










G : konstanta gravitasi
r  : jarak M dan m


Sistem Satuan 
Mengacu pada Sistem Internasional  (SI)
• Kecepatan             : m/s
  Gaya                     : N
• Percepatan            : m/s2
  Momen                : N m atau Nmm
• Massa                    : kg
  Panjang                : m atau mm
• Daya                      : W
• Tekanan                : N/m2 atau pascal (Pa)
• Tegangan              : N/mm2  atau MPa
• dll

Simbol Satuan

Faktor Pengali
Pengali
Awalan
Simbol
1 000 000 000 000
10 12
tera
T
1 000 000 000
10 9
giga
G
1 000 000
10 6
mega
M
1 000
10 3
kilo
k
1 00
10 2
hecto
h
1 0
10 1
deka
da
0,1
10 -1
desi
d
0,01
10 -2
senti
c
0,001
10 -3
mili
m
0,000 001
10 -6
mikro
µ
0,000 000 001
10 -9
nano
n
0,000 000 000 001
10 -12
piko
p
0,000 000 000 000 001
10 -15
femto
f
0,000 000 000 000 000 001
10 -18
atto
a
Sistem Gaya

·           Gaya merupakan aksi sebuah benda  terhadap benda lain dan umumnya ditentukan oleh titik tangkap (kerja), besar dan arah.
·           Sebuah gaya mempunyai besar, arah dan titik tangkap tertentu yang digambarkan  dengan anak panah. Makin panjang anak panah maka makin besar gayanya.

     garis kerja


Jenis Gaya

1.   Gaya Kolinier : gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu garis lurus



2.   Gaya Konkuren : gaya-gaya yang garis kerjanya berpotongan pada satu titik.








3. Gaya Koplanar : gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu bidang

4.  Gaya Kopel : Sepasang gaya yang sejajar sama besar dan berlawanan arah yang bekerja pada suatu batang (benda), akan menimbulkan menimbulkan kopel (momen) pada batang tersebut.
 
     M = F x r  dengan F adalah gaya dan r adalah jarak antar gaya








Resultan Gaya
Sebuah gaya yang menggantikan 2 gaya atau lebih yang mengakibatkan pengaruh yang sama terhadap sebuah benda, dimana gaya-gaya itu bekerja disebut dengan resultan gaya.


Metode untuk mencari resultan gaya :

1.  Metode jajaran genjang  ( Hukum Paralelogram)






Metode jajaran genjang dengan cara membentuk bangun jajaran genjang dari dua gaya yang sudah diketahui sebelumnya. Garis tengah merupakan R gaya.









2. Metode Segitiga







3.  Metode Poligon Gaya










CATATAN
      Penggunaan metode segitiga dan poligon gaya, gaya-gaya yang dipindahkan harus mempunyai   besar, arah dan posisi yang sama dengan  sebelum dipindahkan.
      Untuk menghitung besarnya R dapat dilakukan secara grafis (diukur) dengan skala gaya yang telah ditentukan sebelumnya.

Komponen Gaya
Gaya dapat diuraikan menjadi komponen vertikal dan  horizontal atau mengikuti sumbu x dan y.

FX   adalah gaya horisontal,  sejajar sumbu x
FY   adalah gaya vertikal, sejajar sumbu y


 








Jika terdapat beberapa gaya yang mempunyai komponen x  dan y, maka resultan gaya dapat dicari dengan menjumlahkan gaya-gaya dalam komponen x dan y.
 
 RX  =    FX
 RY  =    FY

Aturan Segitiga :

















Soal latihan
1. Tentukan resultan dari gaya-gaya berikut dengan metode grafis dan analisis.

























2.  Tentukan komponen gaya arah X dan Y dari sistem gaya berikut : 

   (a)










    (b)











    (c)









    (d) 









    (e)

Tidak ada komentar: