Kamis, 21 Mei 2015

SNI 03-1970-1990 Metode pengujian analisis saringan Agregat halus dan kasar



Metode pengujian analisis saringan
Agregat halus dan kasar  

 
Bab I
DESKRIPSI
1.1       Maksud dan tujuan
1.1.1   Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.
1.1.2   Tujuan
Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus dan agregat kasar.
Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam tabel atau grafik.
1.2       Ruang lingkup
Metode pengujian jenis tanah ini mencangkup jumlah dan jenis-jenis tanah baik agregat halus maupun agregat kasar, yang persyaratanya tercantum dalam 2.2.
Hasil pengujian analisis saringan agregat halus dan kasar dapat digunakan antara lain :
1) Penyelidikan quarry agregat;
2) Perencanaan campuran dan pengendalian mutu beton.
1.3       Pengertian
Yang dimaksud dengan :
Analisis saringan agregat ialah penentuan persentase berat butiran agregat yang lolos dari satu set saringan kemudian angka-angka persentase digambarkan pada grafik pembagian butir.


Bab II
CARA PELAKSANAAN
2.1       Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji;
2) Satu set saringan ; 3,75 mm (3”); 63,5 mm(2 ½”), 50,8 mm (2”); 37,5 mm (1 ½”); 25 mm (1”); 19,1 mm (3/4”); 12,5 mm (1/2”); 9,5 mm (3/8”); No.4 (4,75 mm); No.8 (2,36 mm); No.16 (1,18 mm); No.30 (0,600 mm); No.50 (0,300 mm); No.100 (0,150 mm); No.200 (0,075 mm);
3) Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 + 5) 0C ;
4) Alat pemisah contoh ;
5) Mesin pengguncang saringan ;
6) Talam-talam ;
7) Kuas, sikat kuningan, sendok, dan alat-alat lainya.

2.2       Benda uji
Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat banyak: benda uji disiapkan berdasar standar yang berlaku dan terkait kecuali apabila butiran yang melalui saringan No.200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat-syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.
1)  Agregat halus terdiri dari :
1. ukuran maksimum 4,76 mm ; berat minimum 500 gram
2. ukuran maksimum 2,38 mm ; berat minimum 100 gram


2) Agregat kasar terdiri dari :
1. ukuran maks. 3,5” ; berat minimum 35,0 kg
2. ukuran maks. 3” ; berat minimum 30,0
3. ukuran maks. 2,5” ; berat minimum 25,0
4. ukuran maks. 2” ; berat minimum 20,0
5. ukuran maks. 1,5” ; berat minimum 15,0
6. ukuran maks. 1” ; berat minimum 10,0
7. ukuran maks. ¾” ; berat minimum 5,0
8. ukuran maks. ½” ; berat minimum 2,5
9. ukuran maks. 3/8” ; berat minimum 1,0
3) Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan saringan No.4 ; Selanjutya agregat halus dan agrgat kasar disediakan sebanyak jumlah seperti tercantum diatas

.
2.3       Cara pengujian
Urutan proses dalam penyajian ini adalah sebagai berikut :
1) Benda uji dikeringkan dalam oven dengan suhu (110 + 5) 0C, sampai berat tetap.
2) Sering benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling aatas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin pengguncang selama 15 menit.

2.4       Perhitungan
Hitnglah persentase benda berat uji yang tertahan di atas masing-masing saringan terhadap berat total benda uji setelah disaring.


2.5       Laporan
Laporan meliputi :
1) Jumlah persentase melalui masing-masing saringan, atau jumlah persentase diatas masing-masing saringan dalam bilangan bulat ;
2) Grafik kumulatif ;
3) Modulus kehalusan (finess modulus).

Tidak ada komentar: