Rabu, 25 Februari 2015

Proses Pengolahan Kelapa Sawit


PENDAHULUAN 



Kelapa sawit pertama ditemukan di afrika barat dan disebut sebagai tanaman tropical. Nama botaninya adalah “elaeis guineensis”. Kelapa sawit juga ditanam di afrika selatan, asia tenggara, papua new guinea. Varitas yang dikembangkan biakkan kemudian yang tumbuh  sekarang ini diperkebunan-perkebunan tropis di Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Afrika.

Buah kelapa sawit berbentuk seperti telor yang berbeda panjangnya antara -2 cm s/d 5 cm dan beberapa beratnya antara 3 gram s/d 30 gram.


Masing-masing buah secara normal terdiri dari satu inti tunggal (kernel) yang dikelilingi oleh pericarp. Pericarp itu terdiri tiga lapisan yakni endocarp keras, mesocarp yang berbentuk serabut yang mengandung minyak dan kulit luar yang tipis dan kilat yang dinamakan exocarp.

Pohon kelapa sawit senantiasa menghasilkan tandan buah yang mengandung salah satu dari tigas jenis buah yang berbeda yang dengan mudah dapat dikenal dari bentuknya yang berbeda. Bentuk ini dikenal masing-masing sebagai dura, tenera  dan pisifera.

Biji  dari buah bentuk dura memiliki kulit/ cangkang yang relatif tebal (antara 2 s/d 8 mm). Persentase mesocarp-nya terhadap buah umumnya rendah hingga  33 s/d 55%.

Biji dari buah berbentuk tenera umumnya memiliki cangkang yang tipis dari dura. Ketebalan cangkang berkisar 0.5 s/d 4 mm. Persentase mesocarp terhadap buah umumnya sedang hingga tinggi (60 s/d 96%).


Buah berbentuk pisifera tidak memiliki inti (kernel) atau cangkang. Buah ini sepenuhnya dari material mesocarp berdaging yang mengandung minyak.Buah individu pada setiap tandan (apapun jenisnya) tidak ada yang persis sama bentuknya. Buah bagian dalam adalah lebih rata, lebih kecil dan kurang pigment-nya jika dibandingkan dengan buah bagian luar. Biasanya terdapat sebagian buah parthenocarpic yakni buah yang tumbuh seperti kurang dipupuk. Buah ini biasanya selain rendemen minyak kurang, tidak mengandung endosperm dan embrio dan bagian pusat dari buah biasanya padu. 

Berat dari suatu tandan buah yang matang berbeda satu sama lainnya dan tergantung pada usia dan jenis sawit serta kondisi pertumbuhannya. Buah muda yang berusia 2 s/d 3 tahun ada yang beratnya hanya 5 kg pertandan, sedangkan buah dewasa malah ada yang mencapai seberat 80 kg per tandan, namun rata-rata dibawah 40 kg pertandan. Pada pabrik kelapa sawit, buah di olah untuk mendapatkan minyak yang terkandung di dalam serabut kelapa sawit (mesocarp). Tandan buah segar atau FFB (fresh fruit bunch) sebelum di olah di dalam pabrik harus melalui proses timbang untuk mengetahui berat dari buah tersebut. 

Pada pengolahan TBS di PKS memiliki beberapa stasiun yang satu sama lainnya saling berkaitan dan saling ketergantungan. Bila pada process pada bagian awal terjadi hambatan maka process selanjutnya akan mengalami hambatan. Demikian pula bila process bagian akhir mengalami hambatan maka process pada bagian awal akan mengalami gangguan pula. Karena perkembangan teknologi dari waktu ke waktu selalu berjalan terus, sehingga teknologi pengolahan kelapa sawit dari pabrik satu dengan yang lainnya tentu berbeda-beda pula. Namun pada prinsip dan tujuannya adalah sama yaitu mendapatkan Crude Oil Palm dan produk turunan yang diinginkan. Okey gan akan saya coba ulas satu per satu setiap station apa sih sebenarnya tugas dan tujuan dari tiap – tiap station stersebut ...namun tentunya untuk pabrik kelapa sawit yang pernah penulis jalani aj ya....


 Gambar. 1 Flow chart prose pengolahan TBS di pabrik kelapa sawit

 Secara garis besar pengolahan TBS dapat kita lihat sebagaimana dalam Schematic flowchart diatas, yaitu di awali dengan proses penimbangan TBS, lalu di kumpulkan di loadingramp, setelah terkumpul dan cukup secara jumlah untuk melakukan pengolahan TBS di masukan kedalam lori-lori melalui FFB conveyor 1 dan FFB conveyor 2 untuk dilakukan perebusan di station sterelizer. Setelah proses perebusan selesai, maka TBS yang sudah masak di pindahkan ke tippler untuk di kirim ke station bantingan atau thresser drum untuk proses perontokan atau pemisahan buah dengan jajangnya melalui inclined fruit bunch conveyor. Setelah buah terpisah dengan janjangnya, buah sawit atau brondolan akan di teruskan ke under threser conveyor lalu masuk bottom cros conveyor dan di naikan ke fruit distribution conveyor melalui fruit elevator dan di masukan ke digester untuk di lumat untuk memisahkan daging dari nut-nya. Sedangkan janjang kosong atau empty bunch di kirim ke lokasi penampungan janjang kosong melalui empty bunch conveyor menuju ke area penampungan, dimana selanjutnya empty bunch di naikan oleh crane graple ke dalam truck untuk di angkut ke lahan untuk langsung aplikasi ke lahan kebun. Namun pada beberapa pabrik atau perusahaan janjang kosong ada yang di olah lagi untuk di kutip minyak-minyak yang menempel pada janjang kosongnya dengan cara di pres lagi, dan janjang kosong di olah menjadi pupuk kompos sebelum di aplikasikan di lahan.


Sedangakan buah yang sudah masuk kedalam digester di lumat untuk menghancurkan daging buah (mesacrap) pada suhu tertentu, sehingga akan terpisah dari nut-nya, selamjutkan di press pada screwpress untuk memisahkan minyak dari serabut-nya. Minyak hasil pressan di kirim ke sandtrap tank, dan serabut atau fibre yang tercampur dengan nut akan di kirim ke CBC atau cake bunch conveyor untuk dilakukan penggemburan antara fibre dan nut selama perjalanan di CBC sebelum di pisahkan di depricarper dan akan di olah lebih lanjut pada station kernel dimana nantinya akan menjadi produk kernel dan shell (cangkang) dan fibre.
Fribre dan shell di manfaatkan sebagai bahan bakar untuk mengoperasikan boiler sebagai pembangkit ketel uap.

Sedangkan minyak sawit yang masuk kedalam sandtrap tank akan di pisahkan antra minyak dan pasir dengan cara sendimentasi. Selanjutnya minyak akan di kirim ke virating screen untuk dipasahkan dengan kotoran-kotoran yang masih terikut di minyak dan selanjutnya di tampung di dalam COT 1 (cruide oil tank 1) untuk di tampung sementara dan selanjutnya akan di pompakan ke station klarifikasi untuk di murnikan atau di pisahkan antra kotoran2 dengan minyak, sehingga hasil akhir adalah minyak mentah CPO yang bersih dan sesuai parameter yang di inginkan untuk selanjutnya di kirim ke industri refenery untuk di oleh menjadi bahan baku makanan dab produk turunannya sesuai yang imginkan. Sedangkan limbah dari station klarifikasi di proses lebih lanjut pada final effluent yang selanjutkan dapat juga di aplikasikan pada lahan sawit.

Dari uraian singkat diatas jelas sekali bahwa proses pada pabrik kelapa sawit produknya baik minyak dan limbahnya semua termamfaatkan sehingga tidak ada yang terbuang percuma. Untuk lebih detailnya akan kami ulas pada setiap station-station pada postingan berikutnya.
Semoga tulisan ini bermafaat bagi siapa saja yang membacanya....




Tidak ada komentar: