Senin, 23 Februari 2015

PROBLEM PROJECT OUTDOOR



Dalam sebuah proyek ada sebuah goal yang harus di capai sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan batasan waktu dan biaya. Banyak kendala yang dihadapi pada eksekusi sebuah proyek, baik internal maupun eksternal, teknis dan non teknis. Untuk kendala internal akan sangat mudah menyelesaikannya tergantung bagaimana sebuah organisasi proyek menerapkan management dalam organisasinya, sedangkan untuk kendala nonteknis atau eksternal biasanya tergantung dari policy dari organisasi proyek sendiri bagaimana untuk mengatasinya. Pada kesempatan ini saya akan membahas bagaimana kendala-kendala yang dihadapi pada sebuah proyek yang berada di luar ruangan  dan bagaimana cara mengatasinya.

Pada proyek yang berada di luar ruangan banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain :
1.         Cuaca
Pada proyek diluar ruangan atau terbuka faktor cuaca akan sangat menentukan penyelesaian sebuah proyek, misalkan saat akan dikerjakan lagi musim hujan. Namun apakah hanya karena musim hujan sebuah proyek akan berhenti atau tertunda?. Jawabnya bisa iya bisa juga tidak, tergantung bagaimana musim hujan itu dapat mengganggu jalannya sebuah proyek, dan bagaimana organisasi yang terlibat di dalamnya menyikapinya. Karena hujan juga merupakan sebuah rahmat atau anugrah dari Yang Maha Kuasa, karena tanpa air proyek juga tidak akan bisa jalan. Disinilah diperlukan sebuah seni dan insting dalam menyikapi proyek disaat musim hujan, diperlukan sebuah strategi dan perencanaan yang matang dalam menata ruang dan mengatur limpasan air hujan agar tidak mengganggu jalannya sebuah proyek. Misalkan dengan membuatkan sistem drainage yang dapat menampung curah hujan maksimum.
Gambar 1. Lokasi proyek setelah semalam diguyur hujan dengan kondisi drainage yang buruk

2.         Kondisi tanah
Kondisi tanah akan sangat berpengaruh pada penyelesaian proyek yang berada di luar rungan. Misalnya tanahnya tanah lempung, tentu penangananngnya akan sangat berbeda jika tanah disekitar proyek adalah tanah berbatu dan berpasir. Pada kondisi tanah lempung dimana mempunyai ciri kembang susut yang besar, maka harus di antisipasi jika pada musim hujan tiba.
Gambar 2. Kondisi tanah lempung berpasir, akan mudah runtuh jika terkena air

3.         Kountur tanah
Kountur tanah pada area proyek terbuka atau luar ruangan akan menentukan untuk daerah-daerah mana yang harus dikerjakan, jangan sampai pengerjaan bagian – bagian proyek berulang – ulang karena perbedaan elevasi. Juga dalam mengatur sistem drainage agar dibuat sebuah penampang yang mencukupi dalam menampung debit hujan maksimum dan tidak mengakibatkan banjir pada area-area tertentu.

Gambar 3. Kountur tanah yang berbeda elevasinya setiap area, sebaiknya diatur pengerjaannya dari bagian yang tertinggi dahulu.

4.         Metode kerja
Metode kerja dalam sebuah proyek kelihatannya biasa bagi yang sudah terbiasa dalam dunia konstruksi. Namun jika dalam pengerjaannya tidak mengindahkan faktor-fotor diatas, maka dampak yang ditimbulkan akan sangat signifikan bagi penyelesaian sebuah proyek yang berada di luar ruangan. Misal drainage area kerja buruk, maka akan membuat area-area tertentu tergenang dan dapat merusak material-material lainnya atau bahkan akan menambah biaya dan waktu pengerjaannya.
Gambar 4. Metode kerja juga harus mempertimbangkan pengaturan material dan bahan lainnya

Dari ulasan diatas, proyek diluar ruangan mempunyai tatangan tersendiri untuk menyelesaikannya. Diperlukan kejelian dan perencanaan yang matang. Hujan bukan suatu hambatan bagi penyelesaian sebuah proyek, namun merupakan anugrah yang harus di syukuri.

Tidak ada komentar: